Minggu, 24 Juni 2012

Sembilan Pelangi


“Sembilan Nyawa” kataku sambil mengulurkan tangan.

Kutatap cewek mungil didepanku ini, menunggu responnya. Biasanya aku akan mendapatkan respon melongo, tertawa, atau kata ‘maaf’?’ berharap kupingnya salah menangkap. Sering juga mendapat jawaban sadis, ‘ sekarang tinggal berapa?’. Hhhhh sudah sangat terbiasa. Tapi gadis ini lempeng saja. 

“Gimana gue harus manggil lo?” tanyanya.

 Hmmmm oke, aku harus siap menghadapi tawanya yang meledak, seperti yang biasa orang lakukan kalau aku sebut nama panggilanku. 

“ Ambil” jawabku sangat pelan, sampai aku merasa tidak mendengar suaraku sendiri.  

Dia diam saja dan mengangguk. Ajaibbbb! Sumpah baru sekali ini ada orang yang sedatar ini. Pasti ada tali sarafnya yang putus.

Sejak aku paham namaku, kira-kira waktu TK, aku sering ngambek kerena jadi bahan tertawaan teman, apalagi kalau namaku disebut bu guru saat absen kelas. Aku protes keras ke Mom dan Dad kenapa mereka bisa memberiku nama seaneh ini. Padahal nama saudara kandungku yang lain luar biasa hebat. Athan Arsenio Pratama-abangku, Adara Angelina Pandora-adik perempuanku, dan si bontot Armand Alvino Parada. Naaaaahhh… setan apa kiranya yang menghasut mereka memilihkan nama Sembilan Nyawa untukku? Keren sekali kan dikuping mendengar mereka dipanggil Athan, Adara, dan Armand. Sementara aku  dipanggil Ambil? Huhh! Tapi setiap kali aku tanyakan, Mom dan Dad hanya tersenyum dan menjawab, kamu akan jadi lelaki yang sangat kuat dan tidak kenal menyerah. Setengah merajuk aku amini saja doa mereka. 

Gadis itu sudah sibuk lagi dengan komputernya. Sekali-kali rambutnya yang diikat ekor kuda berkibas. Gerakannya sangat aktif, ketukan jemari bergerak lincah di keyboard sambil sesekali menyibak poni jadulnya. Di lemari besinya menempel stiker bertulisan besar ‘Arjuna Loves Shizuka’ dengan gambar sang tokoh wayang Arjuna sedang memanah cintanya kepada Shizukanya Nobita yang centil berkuncir dua. Hahaha.. Dalam sekejab aku merasa dia akan jadi partner kerja yang asik. 

“ Heeyyy… Gue belom tau nama lo.” Tagihku tiba-tiba.

“Ehh…iyaa… Ilang…” katanya. Matanya tidak juga berpaling dari monitor. 

“ Hahhh?? Apanya?”  Sahutku bingung. Cewek yang aneh… batinku

“Gue Ilang…. Kue Pelangi..” jawabnya cepat.

Aku melongo. Sedetik kemudian aku tertawa terpingkal-pingkal sampai keluar air mata. Huahahaaayy. Seperti ini rupanya rasanya menertawakan nama orang….. Nah loh!
*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar