“Sembilan Nyawa” kataku sambil mengulurkan tangan.
Kutatap cewek mungil didepanku ini, menunggu responnya.
Biasanya aku akan mendapatkan respon melongo, tertawa, atau kata ‘maaf’?’
berharap kupingnya salah menangkap. Sering juga mendapat jawaban sadis, ‘
sekarang tinggal berapa?’. Hhhhh sudah sangat terbiasa. Tapi gadis ini lempeng
saja.
“Gimana gue harus manggil lo?” tanyanya.
Hmmmm oke, aku harus
siap menghadapi tawanya yang meledak, seperti yang biasa orang lakukan kalau
aku sebut nama panggilanku.
“ Ambil” jawabku sangat pelan, sampai aku merasa tidak
mendengar suaraku sendiri.
Dia diam saja dan mengangguk. Ajaibbbb! Sumpah baru sekali
ini ada orang yang sedatar ini. Pasti ada tali sarafnya yang putus.
Sejak aku paham namaku, kira-kira waktu TK, aku sering
ngambek kerena jadi bahan tertawaan teman, apalagi kalau namaku disebut bu guru
saat absen kelas. Aku protes keras ke Mom dan Dad kenapa mereka bisa memberiku
nama seaneh ini. Padahal nama saudara kandungku yang lain luar biasa hebat. Athan
Arsenio Pratama-abangku, Adara Angelina Pandora-adik perempuanku, dan si
bontot Armand Alvino Parada. Naaaaahhh… setan apa kiranya yang menghasut mereka
memilihkan nama Sembilan Nyawa untukku? Keren sekali kan dikuping mendengar
mereka dipanggil Athan, Adara, dan Armand. Sementara aku dipanggil Ambil? Huhh! Tapi setiap kali aku
tanyakan, Mom dan Dad hanya tersenyum dan menjawab, kamu akan jadi lelaki yang
sangat kuat dan tidak kenal menyerah. Setengah merajuk aku amini saja doa
mereka.
Gadis itu sudah sibuk lagi dengan komputernya. Sekali-kali
rambutnya yang diikat ekor kuda berkibas. Gerakannya sangat aktif, ketukan
jemari bergerak lincah di keyboard sambil sesekali menyibak poni jadulnya. Di
lemari besinya menempel stiker bertulisan besar ‘Arjuna Loves Shizuka’ dengan
gambar sang tokoh wayang Arjuna sedang memanah cintanya kepada Shizukanya Nobita
yang centil berkuncir dua. Hahaha.. Dalam sekejab aku merasa dia akan jadi
partner kerja yang asik.
“ Heeyyy… Gue belom tau nama lo.” Tagihku tiba-tiba.
“Ehh…iyaa… Ilang…” katanya. Matanya tidak juga berpaling
dari monitor.
“ Hahhh?? Apanya?”
Sahutku bingung. Cewek yang aneh… batinku
“Gue Ilang…. Kue Pelangi..” jawabnya cepat.
Aku melongo. Sedetik kemudian aku tertawa terpingkal-pingkal
sampai keluar air mata. Huahahaaayy. Seperti ini rupanya rasanya menertawakan
nama orang….. Nah loh!
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar